Minggu, 24 Juni 2012

Manfaat Belut

Dilihat dari komposisi gizinya, belut mempunyai nilai energi yang cukup tinggi, yaitu 303 kkal per 100 gram daging. Nilai energi belut jauh lebih tinggi dibandingkan telur (162 kkal/ 100 g tanpa kulit) dan daging sapi (207 kkal per 100 g). Hal itulah yang menyebabkan belut sangat baik untuk digunakan sebagai sumber energi.

Budidaya Buncis

1. Sejarah Singkat
Kacang buncis (Phaseolus vulgaris .L.) berasal dari Amerika, sedangkan kacang buncis tipe tegak (kidney-bean) atau kacang jago adalah tanaman asli lembah Tahuaacan-Meksiko. Penyebarluasan tanaman buncis dari Amerika ke Eropa dilakukan sejak abad 16. Daerah pusat penyebaran dimulai di Inggris (1594), menyebar ke negara-negara Eropa, Afrika, sampai ke Indonesia.
Pembudidayaan tanaman buncis di Indonesia telah meluas. Tahun 1961-1967 luas areal penanaman buncis di Indonesia sekitar 3.200 hektar, tahun 1969-1970 seluas 20.000 hektar dan tahun 1991 mencapai 79.254 hektar dengan produksi 168.829 ton. Daerah yang sejak lama menjadi sentra pertanaman buncis antara lain Kotabatu (Bogor), Pengalengan dan Lembang (Bandung) dan Cipanas (Cianjur).


Senin, 18 Juni 2012

Cara Membuat Pelet Kelinci

Pada saat ini, pelet kelinci merupakan makanan alternatif bagi pemelihara yang mungkin malas atau enggan untuk mencari rumput dan hijauan yang terkadang sulit di dapatkan. Apalagi bagi pemelihara kelinci hias yang mungkin punya kesibukan lain selain mengurusi kelinci.

Saat ini kami akan memberikan beberapa penjelasan mengenai pembuatan Pelet Kelinci yang bersekala besar maupun Kecil. Tentunya penulis pernah mendapatkan pengalaman sehingga berani menuliskannnya di blog ini.

Mulanya Pelet kelinci merupakan konsentrat kandungan gizi yang di butuhkan oleh kelinci dalam bentuk yang lebih sederhana. Sehingga pelet ini mudah disimpan dan tahan lama. Namun, banyak orang yang mengeluhkan tingkat harga pelet kelinci yang relatif mahal.

Membuat Sendiri Pelet Kelinci berkualitas.

Pada kesempatan ini saya mendapatkan masukan dari beberapa sumber untuk menuliskan bagaimana membuat pelet kelinci bersekala kecil untuk di konsumsi kelinci peliharaan di rumah. Namun sebelumnya saya jelaskan bahwa tips ini adalah kombinasi bari berbagai sumber dan saya praktekan sendiri di rumah.

Bahan-bahan:
·         Ampas Tahu (Bisa di ganti dengan tepung kedelai)
·         Bekatul (dedak Halus)
·         Tepung Jagung
·         Mineral (Berupa tepung tulang dan garam yodium)
·         Arang aktif
·         Rumput kering (Jika ada/pengganti bekatul dan dedak halus)
·         Daun Kaliandra kering (Jika ada/pengganti bekatul dan dedak halus)
·         air bersih

Alat-alat:
·         Bak plastik (untuk mencampur adonan pelet)
·         Sendok / centong
·         Panci kukus
·         Kompor
·         Alat manual pembuat mie (bisa di gantikan dengan penggilingan daging)
·         Plastik bening
·         open (jika ada)

Cara Pembuatan:
campur adonan pelet berupa ampas tahu yang masih hangat sebesar 15% dengan tepung jagung 50% Bekatul atau dedak halus 20% Tepung Tulang beserta garam yodium 5% Arang 1% dan daun kaliandara atau rumput kering 9%. Jika daun kaliandara dan rumput tidak ada maka komposisi di tambahkan pada tepung jagung.
Adonan di campur rata dengan pelarut air hingga menyatu sepenuhnya menjadi adonan pada bak pelastik.

Setelah yakin merata, kukus adonan pada panci dengan suhu yang tinggi selama 30 menit. Warna adonan akan berubah menjadi lebih tua.

Selagi panas, cetak adonan pada alat pembuat mie atau penggilingan daging sehingga akan membentuk adonan memanjang.

keringkan adonan dengan open, jika tidak ada bisa di jemur hingga benar-benar krining dengan alas pelastik.

Dengan demikian pelet buatan sendiri sudah bisa di konsumsi oleh kelinci kesayangan anda. Semoga Tips ini bermanfaat.

Minggu, 17 Juni 2012

TENTANG UNSUR HARA UNTUK TANAMAN

Beberapa Unsur Hara Yang Dibutuhkan Tanaman :

Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl).
Unsur hara tersebut tergolong unsur hara Essensial.

Berdasarkan jumlah kebutuhannya bagi tanaman, dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

- Unsur Hara Makro
Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar
- Unsur Hara Mikro
Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah kecil

Unsur Hara Makro
Unsur hara makro meliputi:
N
P
K
Ca
Mg
S

Unsur Hara Mikro
Unsur hara mikro meliputi :
Fe
Mn
B
Mo
Cu
Zn
Cl

Fungsi Unsur Hara Makro (n-p-k)
Banyak para hobiis dan pencinta tanaman hias, bertanya tentang komposisi kandungan pupuk dan prosentase kandungan N, P dan K yang tepat untuk tanaman yang bibit, remaja atau dewasa/indukan. Berikut ini adalah fungsi-fungsi masing-masing unsur tersebut :


Nitrogen ( N )
  • Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan
  • Merupakan bagian dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri
  • Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman
  • Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun
  • Tanaman yang kekurangan unsur N gejalanya : pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati.

Phospat ( P )
  • Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman
  • Merangsang pembungaan dan pembuahan
  • Merangsang pertumbuhan akar
  • Merangsang pembentukan biji
  • Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel
  • Tanaman yang kekurangan unsur P gejaalanya : pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan ( kurang sehat )
Kalium ( K )
  • Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air.
  • Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit
  • Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya : batang dan daun menjadi lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.
unsur hara
UNSUR HARA MIKRO YANG DIBUTUHKAN TANAMAN
Unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah kecil antara lain Besi(Fe), Mangaan(Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Molibden (Mo), Boron (B), Klor(Cl). Berikut tuilsan dari Setio Budi Wiharto (09417/PN) dari UGM Jogjakarta.
A. Besi (Fe)
Besi (Fe) merupakan unsure mikro yang diserap dalam bentuk ion feri (Fe3+) ataupun fero (Fe2+). Fe dapat diserap dalam bentuk khelat (ikatan logam dengan bahan organik).
Mineral Fe antara lain olivin (Mg, Fe)2SiO, pirit, siderit (FeCO3), gutit (FeOOH), magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3) dan ilmenit (FeTiO3) Besi dapat juga diserap dalam bentuk khelat, sehingga pupuk Fe dibuat dalam bentuk khelat. Khelat Fe yang biasa digunakan adalah Fe-EDTA, Fe-DTPA dan khelat yang lain.
Fe dalam tanaman sekitar 80% yang terdapat dalam kloroplas atau sitoplasma. Penyerapan Fe lewat daun dianggap lebih cepat dibandingkan dengan penyerapan lewat akar, terutama pada tanaman yang mengalami defisiensi Fe. Dengan demikian pemupukan lewat daun sering diduga lebih ekonomis dan efisien.

Fungsi Fe antara lain sebagai penyusun klorofil, protein, enzim, dan berperanan dalam perkembangan kloroplas. Sitokrom merupakan enzim yang mengandung Fe porfirin. Kerja katalase dan peroksidase digambarkan secara ringkas sebagai berikut:
a. Catalase : H2O + H2O  O2 + 2H2O
b. Peroksidase : AH2 + H2O  A + H2O
Fungsi lain Fe ialah sebagai pelaksana pemindahan electron dalam proses metabolisme. Proses tersebut misalnya reduksi N2, reduktase solfat, reduktase nitrat. Kekurangan Fe  menyebabakan terhambatnya pembentukan klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak sempurna
Defisiensi Fe menyebabkan kenaikan kaadar asam amino pada daun dan penurunan jumlah ribosom secara drastic. Penurunan kadar pigmen dan protein dapat disebabkan oleh kekurangan Fe. Juga akan mengakibatkan pengurangan aktivitas semua enzim.
B. Mangaan (Mn)
Mangaan diserap dalam bentuk ion Mn++. Seperti hara mikro lainnya, Mn dianggap dapat diserap dalam bentuk kompleks khelat dan pemupukan Mn sering disemprotkan lewat daun.
Mn dalam tanaman tidak dapat bergerak atau beralih tempat dari logam yang satu ke organ lain yang membutuhkan. Mangaan terdapat dalam tanah berbentuk senyawa oksida, karbonat dan silikat dengan nama pyrolusit (MnO2), manganit (MnO(OH)), rhodochrosit (MnCO3) dan rhodoinit (MnSiO3).
Mn umumnya terdapat dalam batuan primer, terutama dalam bahan ferro magnesium. Mn dilepaskan dari batuan karena proses pelapukan batuan. Hasil pelapukan batuan adalah mineral sekunder terutama pyrolusit (MnO2) dan manganit (MnO(OH)). Kadar Mn dalam tanah berkisar antara 300 smpai 2000 ppm. Bentuk Mn dapat berupa kation Mn++ atau mangan oksida, baik bervalensi dua maupun valensi empat. Penggenangan dan pengeringan yang berarti reduksi dan oksidasi pada tanah berpengaruh terhadap valensi Mn.
Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam kloroplas,ada indikasi  dibutuhkan dalam sintesis klorofil.
efisiensi unsure Mn antara lain : pada tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua, pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin.
C. Seng (Zn)
Zn diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn++ dan dalam tanah alkalis mungkin diserap dalam bentuk monovalen Zn(OH)+. Di samping itu, Zn diserap dalm bentuk kompleks khelat, misalnya Zn-EDTA. Seperti unsure mikro lain, Zn dapat diserap lewat daun. Kadr Zn dalam tanah berkisar antara 16-300 ppm, sedangkan kadar Zn dalam tanaman berkisar antara 20-70 ppm.

Mineral Zn yang ada dalam tanah antara lain sulfida (ZnS), spalerit [(ZnFe)S], smithzonte (ZnCO3), zinkit (ZnO), wellemit (ZnSiO3 dan ZnSiO4).
Fungsi Zn antara lain : pengaktif enim anolase, aldolase, asam oksalat dekarboksilase, lesitimase,sistein desulfihidrase, histidin deaminase, super okside demutase (SOD), dehidrogenase, karbon anhidrase, proteinase dan peptidase. Juga berperan dalam biosintesis auxin, pemanjangan sel dan ruas batang.
Ketersediaan Zn menurun dengan naiknya pH, pengapuran yang berlebihan sering menyebabkan ketersediaaan Zn menurun. Tanah yang mempunyai pH tinggi sering menunjukkan adanya gejala defisiensi Zn, terytama pada tanah berkapur.
Adapun gejala defisiensi Zn antara lain : tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun mengecil dan mengumpul (resetting) dan klorosis pada daun-daun muda dan intermedier serta adanya nekrosis.
D. Tembaga (Cu)
Tembaga (Cu) diserap dalam bentuk ion Cu++ dan mungkin dapat diserap dalam bentuk senyaewa kompleks organik, misalnya Cu-EDTA (Cu-ethilen diamine tetra acetate acid) dan Cu-DTPA (Cu diethilen triamine penta acetate acid). Dalam getah tanaman bik dalam xylem maupun floem hampir semua Cu membentuk kompleks senyawa dengan asam amino. Cu dalam akar tanaman dan dalam xylem > 99% dalam bentuk kompleks.
Dalam tanah, Cu berbentuk senyawa dengan S, O, CO3 dan SiO4 misalnya kalkosit (Cu2S), kovelit (CuS), kalkopirit (CuFeS2), borinit (Cu5FeS4), luvigit (Cu3AsS4), tetrahidrit [(Cu,Fe)12SO4S3)], kufirit (Cu2O), sinorit (CuO), malasit [Cu2(OH)2CO3], adirit [(Cu3(OH)2(CO3)], brosanit [Cu4(OH)6SO4].
Kebanyakan Cu terdapat dalam kloroplas (>50%) dan diikat oleh plastosianin. Senyawa ini mempunyai berat molekul sekitar 10.000 dan masing-masing molekul mengandung satu atom Cu. Hara mikro Cu berpengaruh pafda klorofil, karotenoid, plastokuinon dan plastosianin.
Fungsi dan peranan Cu antara lain : mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan laktase. Berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat, berperan terhadap perkembangan tanaman generatif, berperan terhadap fiksasi N secara simbiotis dan penyusunan lignin.
Adapun gejala defisiensi / kekurangan Cu antara lain : pembungaan dan pembuahan terganggu, warna daun muda kuning dan kerdil, daun-daun lemah, layu dan pucuk mongering serta batang dan tangkai daun lemah.
E. Molibden (Mo)
Molibden diserap dalam bentuk ion MoO4-. Variasi antara titik kritik dengan toksis relatif besar. Bila tanaman terlalu tinggi, selain toksis bagi tanaman juga berbahaya bagi hewan yang memakannya. Hal ini agak berbeda dengan sifat hara mikro yang lain. Pada daun kapas, kadar Mo sering sekitar 1500 ppm.
Umumnya tanah mineral cukup mengandung  Mo. Mineral lempung yang terdapat di dalam tanah antara lain molibderit (MoS), powellit (CaMo)3.8H2O. Molibdenum (Mo) dalam larutan sebagai kation ataupun anion. Pada tanah gambut atau tanah organik sering terlihat adanya gejala defisiensi Mo. Walaupun demikian dengan senyawa organik Mo membentuk senyawa khelat yang melindungi Mo dari pencucian air. Tanah yang disawahkan menyebabkan kenaikan ketersediaan Mo dalam tanah. Hal ini disebabkan karena dilepaskannya Mo dari ikatan Fe (III) oksida menjadi Fe (II) oksida hidrat.
Fungsi Mo dalam tanaman adalah mengaktifkan enzim nitrogenase, nitrat reduktase dan xantine oksidase.
Gejala yang timbul karena kekurangan Mo hampir menyerupai kekurangan N. Kekurangan Mo dapat menghambat pertumbuhan tanaman, daun menjadi pucat dan mati dan pembentukan bunga terlambat. Gejala defisiensi Mo dimulai dari daun tengah dan daun bawah. Daun menjadi kering kelayuan, tepi daun  menggulung dan daun umumnya sempit. Bila defisiensi berat, maka lamina hanya terbentuk sedikit sehingga kelihatan tulang-tulang daun lebih dominan.
F. Boron (B)
Boron dalam tanah terutama sebagai asam borat (H2BO3) dan kadarnya berkisar antara 7-80 ppm. Boron dalam tanah umumnya berupa ion borat hidrat B(OH)4-. Boron yang tersedia untuk tanaman hanya sekitar 5%dari kadar total boron dalam tanah. Boron ditransportasikan dari larutan tanah ke akar tanaman melalui proses aliran masa dan difusi. Selain itu, boron sering terdapat dalam bentuk senyawa organik. Boron juga banyak terjerap dalam kisi mineral lempung melalui proses substitusi isomorfik dengan Al3+ dan atau Si4+.
Mineral dalam tanah yang mengandung boron antara lain turmalin (H2MgNaAl3(BO)2Si4O2)O20 yang mengandung 3%-4% boron. Mineral tersebut terbentuk dari batuan asam dan sedimen yang telah mengalami metomorfosis.
Mineral lain yang mengandung boron adalah kernit (Na2B4O7.4H2O), kolamit (Ca2B6O11.5H2O), uleksit (NaCaB5O9.8H2O) dan aksinat. Boron diikat kuat oleh mineral tanah, terutama seskuioksida (Al2O3 + Fe2O3).
Fungsi boron dalam tanaman antara lain berperanan dalam metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan auksin. Di samping itu boron juga berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari. Gejal defisiensi hara mikro ini antara lain : pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik (pucuk akar), mati pucuk (die back), mobilitas rendah, buah yang sedang berkembang sngat rentan, mudah terserang penyakit.
G.Klor(Cl)
Klor merupakan unsure yang diserap dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman dan dapat diserap pula berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman, misalnya daun. Kadar Cl dalam tanaman sekitar 2000-20.000 ppm berat tanaman kering. Kadar Cl yang terbaik pada tanaman adalah antara 340-1200 ppm dan dianggap masih dalam kisaran hara mikro. Klor dalam tanah tidak diikat oleh mineral, sehingga sangat mobil dan mudah tercuci oleh air draiinase.
Sumber Cl sering berasal dari air hujan, oleh karena itu, hara Cl kebanyakan bukan menimbulkan defisiensi, tetapi justru menimbulkan masalah keracunan tanaman. Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan osmose sel, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain,untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit dianggap hara makro yang penting. Juga berperan dalam fotosistem II dari proses fotosintesis, khususnya dalam evolusi oksigen.
Adapun defisiensi klor adalh antara lain : pola percabangan akar abnormal, gejala wilting (daun lemah dan layu), warna keemasan (bronzing) pada daun, pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk.

Jumat, 15 Juni 2012

BUDIDAYA KELINCI

Usaha ternak kelinci lebih menguntungkan di banding usaha sapi atau domba. Putaran uang lebih cepat, sayangnya banyak peternak gagal karena kurang memperhatikan dasar-dasar utama pemeliharaan. Berikut ini adalah tips singkat untuk mewujudkan ternak kelinci sukses.
Pakan yang baik

Pakan utama kelinci adalah Rumput, Sayuran dan Bijian.

Rumput timothy adalah pakan terbaik kelinci. Timothy adalah sejenis rumput lapangan yang pada bagian atasnya terdapat bbppl-kelinci 05.jpg“ekor kucing”.

Kadar serat rumput timothy cukup baik sehingga tidak menimbulkan masalah pencernakan. Rumput jenis lain, termasuk jerami juga bisa, namun harus dalam kondisi layu, terutama pada musim hujan rumput harus dijemur hingga kering.

Takaran rumput perhari, sebesar badan kelinci. Diberikan pada sore hari.

Sayuran sangat perlu buat kelinci untuk mempermudah pencernakan dan mengurangi kadar serat berlebihan. Berikan 3-7 lembar perhari sayuran layu pada siang hari sebagai makanan siang. Sayuran yang baik adalah sosin/ceisim (sayuran untuk mie ayam) dan wortel. Sedangkan kangkung dan kubis usahakan tidak diberikan karena kadar airnya berlebihan dan mengakibatkan air kencing bau pesing .

Bijian, jagung muda, ketela pohon atau ubi jalar bisa diberikan pada malam hari di bbppl-kelinci 04.jpgatas jam 10 malam, atau bisa juga diberikan pada pagi siang hari. Pelet kelinci dengan kadar serat standar sangat baik sebagai makanan pagi karena mengandung bijian dan serat. Jika tidak bisa mendapatkan pelet kelinci maka bisa menggunakan pellet unggas dengan syarat hati-hati.

Pellet unggas memiliki komponen non-serat karena terbuat dari jagung dan remukan ikan/tulang. Karena itu dalam sehari tidak cukup hanya diberi pellet unggas, melainkan harus ada unsur serat dari rumput. Hati-hati menggunakan pellet unggas. Pellet kadaluwarsa bisa mengakibatkan diare. Sekiranya pellet unggas tidak cocok segera tarik dan ganti dengan jenis lain. Jangan asal membeli pellet murah daripada kelinci mati.

Seandainya pellet sulit, bisa diganti dengan bekatul/dedak. Pakan ini bisa dicampur dengan air, namun jangan sampai membusuk. Usahakan dalam waktu kurang dari tiga jam habis dan bersihkan. Di atas tiga jam bisa mengakibatkan kelinci diare.

Buah-buahan adalah pakan yang diperbolehkan namun hanya sedikit karena dalam buah terdapat kadar gula yang bisa mengakibatkan metabolisme perut kelinci tidak beres. Satu ekor kelinci tidak boleh lebih memakan lebih dari 1 kulit pisang dalam sehari.

Minuman. Orang bilang kelinci tidak butuh minum karena kadar air dalam rumput mencapai 70%. Ini adalah logika ngawur. Semua makhluk hidup tidak sekadar butuh air, tapi juga butuh minum.

Manusia juga tidak cukup makan sayur dan kuah. Air minum tetap wajib diberikan untuk menggerus pencernakan dan menghindari dehidrasi. Kebutuhan tiap hari cukup setengah gelas. Jauhkan air minum dari kotoran. Usahakan memakai botol khusus supaya tidak perlu mengganti setiap hari. Kelinci yang jarang minum akan stres dan pertumbuhannya tidak baik serta gampang mati ketika terserang penyakit.

Perut: Kelinci hewan berusus satu. Wajar jika disebut hewan “tidak beres pencernaan”. Saat perut sakit, kelinci tidak bisa muntah sehingga satu jalur pakanan (ususnya) terkena beban berat. Akibatnya, kembung, diare dan mencret menjadi problem utama kelinci.

Ciri-ciri kelinci sakit: mata sayu, lesu, tidak tertarik makan, dan tahinya cair, atau lengket berwarna coklat/hijau jelly. Kelinci sehat tahinya berwarna hitam kering. Solusi: tarik rumput, sayuran dan minuman ganti dengan pellet dan rumput kering timothy. Berikan juga daun papaya kering getah, pupus pohon pisang dan/atau daun bambu muda untuk menetralkan cairan dalam perut.

Kelinci mencret juga harus dipisah dari kelinci lain karena jika tahinya berceceran di rumput bisa dimakan kelinci lain dan menularkan penyakit dalam.

Penyakit scabies (penyakit kulit). Faktor utama adalah karena kandang jorok. Setiap hari kandang wajib dibersihkan, kotoran tidak boleh menumpuk, rumput sisa harus dibuang. Semprot vaksin minimal sebulan sekali. Kelinci scabies harus dikarantina supaya tidak menular ke kelinci lain.

Berikan perawatan yang terbaik dengan kadar gizi yang baik, seperti wortel untuk mempercepat pergantian kulit ari. Suntik dengan obat khusus hewan serta oleskan obat kulit salep (pinicilin) setiap hari.
Scabies butuh waktu penyembuhan antara 3-7 minggu, bahkan bisa lebih. Setelah sembuh (dengan ciri-ciri kembalinya bbppl-kelinci 06.jpgbulu sampai normal, kelinci boleh kembali ke kandang asal.

Kandang: ukuran kandang minimal 40×50 cm untuk ukuran kelinci rata-rata. Kandang kelinci jenis besar seperti Satin, Flam, New Zealand sebaiknya 50×70 atau lebih besar lagi. Kandang bisa terbuat dari bambu kuat (tidak berbubuk). Kandang besi dan kawat sangat baik karena penyakit tidak mudah menular.
Kandang jangan sampai berlubang sehingga tikus tidak bisa masuk. Kelinci sangat takut dengan tikus karena tikus sering menyerang anak-anak kelinci, bahkan memakan bayi kelinci. Selain aman dari tikus kandang juga tidak boleh kemasukan angin besar, terutama angin malam.

Kelinci butuh cahaya terang selama 17 jam sehari. Berikan lampu penerangan secukupnya di malam hari. Kebersihan kandang harus terjaga. Tempat pakan dicuci dan kering.

Perkawinan dan Kehamilan

Masa puber kelinci jantan umur 3 bulan dan bisa membuahi pada usia 5 bulan. Sedangkan masa puber kelinci betina pada usia 5 bulan dan bisa hamil pada usia 5,5 bulan ke atas.

Cara kawin. Bawa betina ke kandang jantan. Masukkan dan biarkan bercumbu. Biasanya pejantan akan menciumi bagian muka dan kelamin betina. Betina yang cenderung lari-lari biasanya mudah kawin bbppl-kelinci 02.jpgdibanding yang tengkurap tanpa gairah.

Tunggu sekitar 2-4 menit sampai betina nungging memberikan kelaminnya kepada pejantan. Dalam waktu sekitar 30-40 detik pejantan akan terkulai lepas. Satu menit kemudian ambil betina, istirahatkan dan berikan makan. Sepuluh hingga lima belas menit kemudian kembali betina ke kandang pejantan, ulang lagi hingga tiga kali. Jika pada ketiga kali betina tidak minat kawin lagi tidak masalah. Dua kali cukup.

Kawin sekali bisa melahirkan antara 2-4 ekor anak. Sedangkan jika kawin 2-3 kali biasanya mampu melahirkan 4-8, bahkan 10 anak, tergantung kondisi produktivitas sang betina.

Ciri-ciri kelinci jantan maupun betina hendak kawin bisa dilihat pada bagian kelaminnya. Jika merah, tanda sudah pingin kawin. Bisa juga dengan melihat tingkahnya, seperti pantatnya ngesot dip agar kandang, atau menggesek-gesek dagunya. Atau bisa juga melihat dengan memegang bagian pantat. Jika saat kelinci dipegang langsung nungging itulah tanda kepingin kawin.

Kelinci hamil sangat butuh perhatian. Sebagaimana manusia hamil, kelinci butuh pasokan gizi baik dan pakan stabil. Lapar dan kurang minum saat hamil membuat stres sang induk. Wortel setiap hari 1 batang cukup untuk memasok gizi. Masa hamil kelinci antara 29-33 hari.

Minggu pertama biasanya gelisah ketika janin tumbuh. Berikan perhatian pakan yang cukup dan belaian khusus untuk menghindari stres. Pada usia kehamilan 17 hari, kandungan mulai membesar. Sang induk semakin butuh banyak makan. Pagi, siang, sore dan malam harus tersedia makanan.

Memasuki usia kandungan 25 hari kelinci nampak gelisah karena menjelang kelahiran. Ciri-ciri hendak melahirkan adalah sang induk mengorek-ngorek kandang dengan kuku kaki depannya. Ini adalah karakteristik kelinci yang ingin menggali lubang di tanah. Sediakan kotak dan jerami kering supaya induk merasa ada jaminan tempat melahirkan.

Sebelum melahirkan biasanya kelinci mencabuti bulunya untuk tempat tidur sang anak. Kehamilan pertama dan kedua biasanya sang induk agak gugup, namun sebagian ada yang langsung tanggap. Jerami untuk induk baru sangat penting karena biasanya ia akan telat mencabuti bulunya. Kotak harus bersih, tidak basah dan jangan sampai muncul hewan kutu (atau uget-uget).

Saat hendak dan sesudah melahirkan jangan sering dilihat, kecuali oleh Anda yang sudah terbiasa merawat. Kelinci merasa ketakukan anaknya diganggu orang jika dilihat terus-menerus.

Berikan sayuran atau rumput serta minuman saat menjelang kelahiran sebab setelah melahirkan kelinci sangat capek, dehidrasi dan butuh makanan yang banyak. Telat memberi makanan saat kelahiran adalah penyiksaan.

Kenapa kelinci kanibal? Dua kemungkinan utama. 1) Stres karena pasokan pakan sehat sejak minggu pertama hingga minggu ke empat kurang terjamin sehingga dirinya merasa tersiksa dengan kehadiran anak-anaknya. 2) Takut terhadap bahaya seperti ancaman tikus, anjing, kucing dll.

Pasca kelahiran

Kelinci lahir hanya mengandalkan makan dari air susu induknya (ASI). Biasanya induk menyusui pada jam-jam tertentu bbppl-kelinci 03.jpgpada subuh atau malam hari. Anak kelinci wajib mendapat pasokan ASI hingga usia 35 hari. Di bawah itu anak tidak sehat dan gampang mati. Berdosa jika kita memisahkan anak kelinci dari induknya sebelum usia 35 hari.

Pemisahan anak dari induk minimal 35 hari. Dimulai sapih pada usia 32 hari dengan cara memisahkan pada siang hari dan mengembalikan pada sore hari. Jika belum hendak dijual atau alasan lain, anak kelinci bisa terus menyatu dengan induknya hingga umur 45 hari.

Anak kelinci akan belajar makan rumput pada umur 14 hari dan mulai banyak makan diusia 26 hari. Wortel atau ubi kayu sangat bagus diberikan pada umur 14 hari supaya gigi-gigi kelinci mulai tertata baik.

Perlu diketahui, kelinci memiliki pertumbuhan gigi yang terus menerus sehingga butuh menggerat untuk mencegah pertumbuhan. Berikan bata merah di kandang, terutama kandang pejantan yang gemar menggerat.

Selasa, 12 Juni 2012

BUDIDAYA KEDELAI


PENDAHULUAN
Ketergantungan terhadap kedelai impor sangat memprihatinkan, karena seharusnya kita mampu mencukupinya sendiri. Ini karena produktivitas rendah dan semakin meningkatnya kebutuhan kedelai. PT. Natural Nusantara berusaha membantu dalam peningkatan produksi secara kuantitas , kualitas dan kelestarian lingkungan sehingga kita bisa bersaing di era pasar bebas.

SYARAT TUMBUH
Tanaman dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asal drainase (tata air) dan aerasi (tata udara) tanah cukup baik, curah hujan 100-400 mm/bulan, suhu udara 230C - 300C, kelembaban 60% - 70%, pH tanah 5,8 - 7 dan ketinggian kurang dari 600 m dpl.

PENGOLAHAN TANAH
- Tanah dibajak, digaru dan diratakan
- Sisa-sisa gulma dibenamkan
- Buat saluran air dengan jarak sekitar 3-4 m
- Tanah dikeringanginkan tiga minggu baru ditanami
- Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis ± 1 botol (500 cc) POC NASA diencerkan dengan air secukupnya untuk setiap 1000 m² (10 botol/ha). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA, cara penggunaannya sebagai berikut:
- Alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
- Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPER NASA untuk menyiram 5-10 meter bedengan.

PENANAMAN
- Rendam benih dalam POC NASA dosis 2 cc / liter selama 0,5 jam dan dicampur Legin (Rhizobium ) untuk tanah yang belum pernah ditanami kedelai
- Buat jarak tanam antar tugalan berukuran 30 x 20 cm, 25 x 25 cm atau 20 x 20 cm
- Buat lubang tugal sedalam 5 cm dan masukkan biji 2-3 per lubang
- Tutup benih dengan tanah gembur dan tanpa dipadatkan
- Waktu tanam yang baik akhir musim hujan

PENJARANGAN & PENYULAMAN
Kedelai mulai tumbuh kira-kira umur 5-6 hari, benih yang tidak tumbuh diganti atau disulam dengan benih baru yang akan lebih baik jika dicampur Legin. Penyulaman sebaiknya sore hari.

PENYIANGAN
Penyiangan pertama umur 2-3 minggu, ke-2 pada saat tanaman selesai berbunga (sekitar 6 minggu setelah tanam). Penyiangan ke-2 ini dilakukan bersamaan dengan pemupukan ke-2.

PEMBUBUNAN
Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman. Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya.

PEMUPUKAN
Contoh jenis dan dosis pupuk sebagai berikut :

Waktu

Dosis Pupuk Makro (per ha)

Urea (kg)


SP-36 (kg)


KCl (kg)


2 Minggu Setelah Tanam

50

40

20

6 Minggu Setelah Tanam

30


20

40

Total

80 kg

60 kg

60 kg


POC NASA diberikan 2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu, dengan cara disemprotkan (4 - 8 tutup POC NASA/tangki).
Kebutuhan total POC NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 m2 (10 - 20 botol/ha). Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3 - 4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK/tangki). Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan, akan lebih aman jika disiramkan.

PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Kedelai menghendaki kondisi tanah yang lembab tetapi tidak becek. Kondisi seperti ini dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong. Saat menjelang panen, tanah sebaiknya dalam keadaan kering.

PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT
1. Aphis glycine

Kutu ini dapat dapat menularkan virus SMV (Soyabean Mosaik Virus). Menyerang pada awal pertumbuhan dan masa pertumbuhan bunga dan polong. Gejala: layu, pertumbuhannya terhambat. Pengendalian: (1) Jangan tanam tanaman inang seperti: terung-terungan, kapas-kapasan atau kacang-kacangan; (2) buang bagian tanaman terserang dan bakar, (3) gunakan musuh alami (predator maupun parasit); (4) semprot Natural BVR atau PESTONA dilakukan pada permukaan daun bagian bawah.

2. Kumbang daun tembukur (Phaedonia inclusa)
Bertubuh kecil, hitam bergaris kuning. Bertelur pada permukaan daun. Gejala: larva dan kumbang memakan daun, bunga, pucuk, polong muda, bahkan seluruh tanaman. Pengendalian: penyemprotan PESTONA

3. Ulat polong (Ettiela zinchenella)
Gejala: pada buah terdapat lubang kecil. Waktu buah masih hijau, polong bagian luar berubah warna, di dalam polong terdapat ulat gemuk hijau dan kotorannya. Pengendalian : (1) tanam tepat waktu.

4. Kepik polong (Riptortis lincearis)
Gejala: polong bercak-bercak hitam dan menjadi hampa.

5. Lalat kacang (Ophiomyia phaseoli)
Menyerang tanaman muda yang baru tumbuh. Pengendalian : Saat benih ditanam, tanah diberi POC NASA, kemudian setelah benih ditanam, tanah ditutup dengan jerami . Satu minggu setelah benih menjadi kecambah dilakukan penyemprotan dengan PESTONA. Penyemprotan diulangi pada waktu kedelai berumur 1 bulan.

6. Kepik hijau (Nezara viridula)
Pagi hari berada di atas daun, saat matahari bersinar turun ke polong, memakan polong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1 sampai 6 bulan. Gejala: polong dan biji mengempis serta kering. Biji bagian dalam atau kulit polong berbintik coklat.

7. Ulat grayak (Spodoptera litura)
Gejala : kerusakan pada daun, ulat hidup bergerombol, memakan daun, dan berpencar mencari rumpun lain. Pengendalian : (1) dengan cara sanitasi; (2) disemprotkan pada sore/malam hari (saat ulat menyerang tanaman) beberapa Natural VITURA.

8. Penyakit Layu Bakteri (Pseudomonas sp.)
Gejala : layu mendadak bila kelembaban terlalu tinggi dan jarak tanam rapat. Pengendalian : Varietas tahan layu, sanitasi kebun, dan pergiliran tanaman.
Pengendalian : Pemberian Natural GLIO

9. Penyakit layu (Jamur tanah : Sclerotium Rolfsii)
Penyakit ini menyerang tanaman umur 2-3 minggu, saat udara lembab, dan tanaman berjarak tanam pendek. Gejala : daun sedikit demi sedikit layu, menguning. Penularan melalui tanah dan irigasi. Pengendalian; tanam varietas tahan dan tebarkan Natural GLIO di awal

10. Anthracnose (Colletotrichum glycine )
Gejala: daun dan polong bintik-bintik kecil berwarna hitam, daun yang paling rendah rontok, polong muda yang terserang hama menjadi kosong dan isi polong tua menjadi kerdil. Pengendalian : (1) perhatikan pola pergiliran tanam yang tepat; (2) Pencegahan di awal dengan Natural GLIO

11.Penyakit karat (Cendawan Phakospora phachyrizi)
Gejala: daun tampak bercak dan bintik coklat. Pengendalian: (1) cara menanam kedelai yang tahan terhadap penyakit; (2) semprotkan Natural GLIO + gula pasir

12. Busuk batang (Cendawan Phytium Sp)
Gejala : batang menguning kecoklat-coklatan dan basah, kemudian membusuk dan mati. Pengendalian : (1) memperbaiki drainase lahan; (2) Tebarkan Natural GLIO di awal

PANEN DAN PASCA PANEN
- Lakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak, atau polong sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul.
- Perlu diperhatikan, kedelai sebagai bahan konsumsi dipetik pada usia 75 - 100 hari, sedangkan untuk benih umur 100 - 110 hari, agar kemasakan biji betul-betul sempurna dan merata.
- Setelah pemungutan selesai, seluruh hasil panen hendaknya segera dijemur.
- Biji yang sudah kering lalu dimasukkan ke dalam karung dan dipasarkan atau disimpan.

Senin, 11 Juni 2012

TIPS BUDIDAYA KARET

Tips budidaya perkebunan dengan teknologi organik NASA.
Cara mudah hemat pupuk & hemat biaya tapi  buah lebat, hasil berlimpah, jangka panen lebih lama.  Aplikasi tanpa air: taburkan pupuk SUPERNASA Granul 10 Kg + NPK 10 Kg. Per pohon cukup 60 gram – interval 4 bulan sekali. Per hektar hanya memerlukan Supernasa granul 50 Kg (5 zak).
Cara lain yang bisa menghasilkan hasil lebih baik, aplikasikan dengan air. Buatlah oplosan pupuk agar lebih irit & hemat biaya, bebas penyakit: campur air 1 drum plastik (200 liter) + Supernasa 1 Kg + POC NASA 1 liter + Hormon organik 100 cc + Ponska 30 Kg + NPK 1 Kg + Gula merah 2 Kg + Natural Glio 100 gr. Aduk & tutup rapat. Peram selama 1 bulan. Jika ingin menggunakan ambil 1 liter campur lagi dengan air 10 liter. Per tanaman diberi 2 liter. Interval 3 – 4 bulan sekali. Per 1 hektar hanya memerlukan Supernasa 6 Kg saja.
Tips menyembuhkan mati kulit, memulihkan kembali batang sadapan yang rusak sekaligus memberantas jamur : semprotkan per tangki + POC NASA 3 tutup + Hormon Organik 1 tutup + Perekat Aero 1/2 tutup + Natural Pentana 3 tutup. interval 1 minggu sekali .

Produk NASA yang digunakan:
POC NASA 500 cc + HORMONIK 100 cc, untuk memupuk melalui batang sadapan
SUPERNASA 250 gr, pupuk akar, penggembur & penyubur tanah.
Cara pakai:
Pemupukan melalui batang sadapan: campurkan per tangki + POC NASA 3 tutup + HORMONIK 1 tutup + AERO ½ tutup. Semprotkan 1 – 2 minggu sekali. Bermanfaat untuk menyembuhkan mati kulit dan memperbanyak getah. Untuk memberantas jamur pada batang, boleh campurkan Pestisida organik PENTANA 3 tutup dicampur dalam tangki saat pemupukan.
Pemupukan melalui akar: jika menggunakan air, campurkan air 1 drum (200 liter) + 2 botol SUPERNASA 250 gr + 1 Kg NPK / urea. Per pohon disiram 2 liter. Jika tanpa air, campurkan 1 zak UREA / NPK + 2 botol SUPERNASA aduk merata. Benamkan dalam tanah di sekitar lingkar batang, per pohon diberi 50 gr – 60 gr saja. Lakukan 1 – 2 bulan sekali.
Manfaat POC NASA + Hormonik:
1 liter POC NASA setara dengan 1 ton pupuk kandang, mudah diserap tanaman karena sudah berupa ion, menggemburkan tanah yang keras, menyembuhkan mati getah, memperbanyak getah, menghasilkan getah yang berkualitas, mengandung zat pengatur tumbuh (Hormon) untuk mempercepat pertumbuhan sehingga mampu mempercepat penyembuhan luka sadapan, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit,
Manfaat Supernasa:
Menggemburkan dan menyuburkan kembali tanah yang keras & rusak akibat pemakaian pupuk kimia, menyembuhkan mati getah, memperbanyak produksi getah, membantu melarutkan residu pupuk kimia agar mudah diserap tanaman, mempercepat pertumbuhan tanaman, mampu melestarikan kesuburan tanah.
Tips & Trik:
Cara menyembuhkan mati kulit & penyakit jamur: semprotkan per tangki + POC NASA 3 tutup + HORMON ORGANIK 1 tutup + AERO 1/2 tutup + PENTANA 3 tutup. Semprotkan ke batang tiap 1 minggu sekali selama 1 bulan.
Cara menyembuhkan mati getah: siram 10 liter air + 2 sendok makan SUPERNASA + 1 sendok makan UREA. Siram di akar 1 minggu sekali selama 1 bulan. Lihat hasilnya setelah 2 minggu. Mati getah lebih disebabkan pemakaian pupuk kimia secara terus menerus, karena itu kurangi pemakaian pupuk kimia hingga 50%. Jika dosis tidak ingin dikurangi, gunakan pupuk kimia dicampur Supernasa. Supernasa membantu melarutkan pupuk kimia agar mudah diserap tanaman dan tanah menjadi gembur / subur.
Cara menyembuhkan Penyakit Jamur Akar Putih: campurkan 10 liter air + 1 kotak GLIO 100 gr + Gula pasir 5 sdm + pupuk Supernasa 5 sdm + Aero 1/2 tutup siramkan langsung di pangkal pohon. Ulangi tiap 1 minggu sekali hingga sembuh.

Rabu, 06 Juni 2012

MEMBUAT PAKAN LELE DENGAN BERBAGAI ALTERNATIF


Harga pakan yang tinggi sering kali menjadi kendala bagi petani dalam budidaya lele. Oleh karena itu untuk menyiasatinya perlu digunakan pakan alternatif tambahan.
Penggunaan pakan alternatif ini diharapkan dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan keuntungan panen.
1. Komposisi bahan (% berat): tepung ikan=27,00; bungkil kacang kedele=20,00; tepung terigu=10,50; bungkil kacang tanah=18,00; tepung kacang hijau=9,00; tepung darah=5,00; dedak=9,00; vitamin=1,00; mineral=0,500;
Contoh :
Membuat pakan 5kg 
                                            Komposisi %
Tepung ikan                                   27%            1.350 gr
Bungkil kacang kedelai              20%            1.000 gr
Tepung terigu                                11%                525 gr
Bungkil kacang tanah                 18%                900 gr
Tepung kacang hijau                     9%                450gr
tepung darah                                   5%                250 gr
Dedak/Katul                                    9%                 450 gr
Vitamin                                              1%                   50 gr
Mineral                                               1%                  25 gr

2. Proses pembuatan:
Dengan cara menghaluskan bahan-bahan, dijadikan adonan seperti pasta, dicetak dan dikeringkan sampai kadar airnya kurang dari 10%. Penambahan lemak dapat diberikan dalam bentuk minyak yang dilumurkan pada pellet sebelum diberikan kepada lele. Lumuran minyak juga dapat memperlambat pellet tenggelam.
3. Cara pemberian pakan:
- Pellet mulai dikenalkan pada ikan lele saat umur 6 minggu dan diberikan pada ikan lele 10-15 menit sebelum pemberian makanan yang berbentuk tepung.
- Pada minggu 7 dan seterusnya sudah dapat langsung diberi makanan yang berbentuk pellet.
- Hindarkan pemberian pakan pada saat terik matahari, karena suhu tinggi dapat mengurangi nafsu makan lele.

Alternatif lain membuat Pakan Lele
lele adalah hewan scavengger(pemakan bangkai)dan bersifat
omnivora/apa saja dapat dimakan, termasuk saudaranya(kanibal)
(a)
1. dedak halus (karbohidrat)
2. tepung kedelai (protein)
3. tepung jagung (karbohidrat)
4. bekicot (protein)
5. cacing (protein)
6. tepung daun pepaya, lamtoro, (protein dan karbohidrat)
cara membuat
atur aja komposisinya tidak harus semuanya, cukup salah satu dari yang diatas,
1. 1,2,3,dengan porsi 50 :20 :30
2. 1,2,4 dengan porsi 50 :20 :30
3. 1,2,5 dengan porsi 50 :20 :30
4. 1,2,6 dengan porsi 50 :20 :30
cara membuat
1. semua bahan dicampur
2. aduk rata dengan air panas
3. lemparkan ke kolam dalam bentuk basah (untuk satu hari saja)
kalau ingin tahan lebih lama di cetak seperti pelet giling aja dengan gilingan daging and dijemur hingga kering,tahan hingga 3 hari(untuk kapasitas kecil ,1-10 kg perhari)
(b)
1. kalau dekat dengan peternakan ayam potong minta aja ayam matinya terus baker hingga bulunya abis setelah itu lemparkan ke kolam.
2. kalau dekat dengan sawah cari aja belalang yang banyak setelah itu lemparkan hidup2 pasti dimakan sama lele.
3. kangkung.
PAKAN LELE ALTERNATIF LAIN LAGI
selain cacing sebagai pakan alternatif lele yang pernah saya terbitkan di kategori perikanan, maka disini saya akan mencoba untuk memberi pakan alternatif lain, yaitu dengan menggunakan pelet.
Untuk praktisnya silahkan membeli pelet dengan kualitas paling rendah dan harga paling murah kemudian tambahkan viterna dan poc, hasilnya buagus banget hampir nggak ada lele yang mati, ikan besar badan daripada kepala, sehat lincah, harganyapun terjangkau karena ini produk madein dalam negri alias ngayojakarto, hasilnya buagus banget hampir nggak ada lele yang mati, ikan besar badan daripada kepala, sehat lincah.
Atau Anda dapat mensiasasti dengan mengkombinasikan pakan pelet dengan ikan laut rucah.
Cara pemberian pakan pakai aplikasi prod Nasa.
POC Nasa, Viterna & Hormonik. semua campur jd 1 kemudian setiap pemberian pelet utk 4kg cukup campur 1 ttp viterna cmpr dgn air 1liter biarkan meresap krng lbh 5mnt baru di kasih.
Hasilnya ikan lebih sehat dan pertumbuhanya lbh cepat sehingga bisa lbh hemat pakan. Saya coba daging ikan lebih gurih tanpa kelihatan lemaknya pokonya lebih enak.
Alternatif Lain dengan Pakan Organik
Cara membuat pakan lele organik sangat mudah sekali.
Kumpulkan limbah kotoran sapi ke dalam bak yang dicampur air beserta enzim bakteri silanace (sejenis obat untuk penguraian kotoran sapi bisa anda dapatkan di toko pertanian terdekat)untuk mempercepat proses penguraian kotoran sapi. Selang lima hari kemudian, dengan proses aerasi, kotoran sapi yang telah berbentuk cairan siap diberikan ke ikan lele dengan cara di siramkan.
Nah sangat mudah bukan..? Intinya anda harus punya kolam atau bak khusus untuk pembuatan pakan organik seperti keteranga diatas.Di coba saja dulu…anda pasti akan menemukan teori sendiri dari pengalaman anda. Jika anda tak punya sapi, anda bisa mendapatkannya dari para peternak sapi yang ada di sekitar anda. Untuk lebih jelasnya tentang pembuatan pakan lele organik bisa anda download videonya di link berikut :
Demikian semoga bermanfaat dan selamat mencoba.