AKIBAT KEKURANGAN UNSUR HARA PADA TANAMAN
Kekurangan
salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan
tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau
penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda yang
sebelumnya tampak layu dan mengering. Keadaan yang demikian akan
merugikan petani dan tentu saja sangat tidak diharapkan oleh petani
A. Gejala Kekurangan Unsur Hara Makro
1. Kekurangan Unsur Nitrogen ( N )
Gejala sehubungan dengan kekurangan unsur hara ini dapat terlihat
dimulai dari daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya
berubah menjadi kuning . Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan
daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan. Pada
tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh pada
pertumbuhan, yang dalam hal ini perkembangan buah tidak sempurna,
umumnya kecil-kecil dan cepat matang. Kandungan unsur N yang rendah
dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan
menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran
kecil-kecil.
2. Kekurangan unsur fosfor ( P )
Sebagaimana
telah dijelaskan bahwa fungsi fosfat dalam tanaman adalah: dapat
mempercepat pertumbuhan akar semai, mempercepat dan memperkuat
pertumbuhan tanaman dewasa pada umumnya, meningkatkan produk biji-bijian
dan memperkuat tubuh tanaman padi-padian sehingga tidak mudah rebah.
Karena itu defisiensi unsur hara ini akan menimbulkan hambatan pada
pertumbuhan sistem perakaran, daun, batang seperti misalnya pada tanaman
serealia (padi-padian, rumput-rumputan, jewawut, gandum, jagung)
daunnya berwarna hijau tua/ keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat
pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Tangkai daun
kelihatan lancip. Pertumbuhan buah jelek, merugikan hasil biji.
3. Kekurangan Unsur Kalium ( K )
Defisiensi Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala
ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda, jadi agak berlainan
dengan gejala-gejala karena difisiensi N dan P
Gejala yang terdapat
pada daun terjadi secara setempat-setempat. Padapermulaannya tampak agak
mengkerut dan kadang-kadang mengkilap dan selanjutnya sejak ujung dan
tepi daun tampakmenguning, warna seperti ini tampak pula di antara
tulang-tulang daun, pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor,
berwarna coklat, sering pula bagian yang bercak ini jatuh sehingga daun
tampak bergerigi dan kemudian mati. Pada tanaman kentang gejala yang
dapat dilihat pada daun yang mana terjadi pengkerutan dan peng-gulungan,
warna daun hijau tua berubah menjadi kuning bertitik-titik coklat.
Gejala yang terdapat pada batang yaitu batangnya lemah dan pendek-pendek
sehinga tanaman tampak kerdil. Gejala yang tampak pada buah misalnya
buah kelapa dan jeruk banyak yang berjatuhan sebelum masak, sedang
masaknya buahpun berlangsung sangat lambat. Bagi tanaman yang berumbi
menderita defisiensi K hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat
arangnya demikian rendah.
4. Kekurangan Unsur Kalsium (Ca)
Defisiensi unsur Ca meyebabkan terhambatnya pertumbuhan sistem perakara,
selain akar kurang sekali fungsinyapun demikian terhambat,
gejala-gejalanya yang timbul tampak pada daun, dimana daun-daun muda
selain berkeriput mengalami per-ubahan warna, pada ujung dan
tepi-tepinya klorosis ( berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar
diantara ujung tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa
tempat mati. Kuncup-kuncup yang telah tumbuh mati. Defisiensi unsur Ca
menyebabkan pula pertumbuhan tanaman demi-kian lemah dan menderita. Hal
ini dikarenakan pengaruh terkumpulnya zat-zat lain yang banyak pada
sebagian dari jaringan-jaringannya. Keadaan yang tidak seimbang inilah
yang menyebabkan lemah dan menderitanya tanaman tersebut atau dapat
dikatakan karena distribusi zat-zat yang penting bagi pertumbuhan bagian
yang lain terhambat ( tidak lancar).
5. Kekurangan Unsur Magnesium ( Mg )
Unsur Mg merupakan bagian pembentuk klorofil, oleh karena itu
kekurangan Mg yang tersedia bagi tanaman akan menimbulkan gejala –
gejala yang tampak pada bagian daun, terutama pada daun tua. Klorosis
tampak pada diantara tulang-tulang daun, sedangkan tulang-tulang daun
itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian diantara tulang-tulang daun itu
secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak kecoklatan.
Daun-daun ini mudah terbakar oleh terik matahari karena tidak mempunyai
lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat
tua/kehitaman dan mengkerut. Defisiensi Mg menimbulkan pengaruh pula
pada pertumbuhan biji, bagi tanaman yang banyak menghasilakn biji
hendaknya diperhatikan pemupukannya dengan Mg SO4, MgCO3 dan Mg(OH)2.
6. Kekurangan Unsur Belerang ( S )
Defisiensi unsur S gejalanya klorosis terutama pada daun-daun muda,
perubahan warna tidak berlangsung setempat-tempat, melainkan pada bagian
daun selengkapnya, warna hijau makin pudar berubah menjadi hijau yang
sangat muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang
perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun
selengkapnya. Perubahan warna ini dapat pula menjadi kuning sama sekali,
sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya
gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di
Kenya yang terkenal dengan sebutan ” Tea Yellows” atau ” Yellow Disease”
B. Gejala Kekurangan Unsur Hara Mikro
1. Kekurangan Unsur Besi ( Fe )
Defisiensi zat besi sesungguh-nya jarang sekali terjadi. Terjadinya
gejala-gejala pada bagian tanaman terutama daun yang kemudian dinyatakan
sebagai kekurangan tersedia-nya zat Fe ( besi ) adalah karena tidak
seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur pada tanah yang
berkelebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan
masalah pada daerah – daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur.
Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara
setempat-tempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuningan-kuningan,
sedang tulang-tulang daun tetap berwarna hijau serta
jaringan-jaringannya tidak mati. Selanjutnya pada tulang-tulang daun
terjadi klorosis yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi warna
kuning dan ada pula yang menjadi putih. Gejala selanjutnya yang paling
hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda yang banyak yang
menjadi kering dan berjatuhan. Tanaman kopi yang ditanam didaerah-daerah
yang tanahnya banyak mengandung kapur, sering tampak gejala-gejala
demikian.
2. Kekurangan Unsur Mangan (Mn)
Gejala-gejala dari
defisiensi Mn pada tanaman adalah hampir sama dengan gejala defisiensi
Fe pada tanaman. Pada daun-daun muda diantara tulang -tulang daun secara
setempat-setempat terjadi klorosis, dari warna hijau menjadi warna
kuning yang selanjutnya menjadi putih. Akan tetapi tulang-tualng daunnya
tetap berwarna hijau, ada yang sampai ke bagian sisi-sisi dari tulang.
Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis
bagian-bagian tersebut mati, mengering ada kalanya yang terus mengeriput
dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi. Defisiensi
ter-sedianya Mn akibatnya pada pembentukan biji-bijian kurang baik.
3. Kekurangan Unsur Borium ( B )
Walaupun unsur Borium sedikit saja diperlukan tanaman bagi
pertumbuhannya tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman
gejalanya cukup serius, seperti:
* Pada bagian daun, terutama
daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat
pada permukaan daun bagian bawah, yang selanjutnya menjalar ke bagian
tepi-tepinya. Jaringan-jaringan daun mati. Daun-daun baru yang masih
kecil-kecil tidak dapat berkembang, sehingga per-tumbuhan selanjutnya
kerdil. Kuncup-kuncup yangmatiberwarnahitam/coklat.
* Pada bagian
buah terjadi penggabusan, sedang pada tanaman yang menghasilkan umbi,
umbinya kecil – kecil yang kadang-kadang penuh dengan lubang-lubang
kecil berwarna hitam, demikian pula pada bagian akar-akarnya.
4. Kekurangan Unsur Tembaga ( Cu )
Defisiensi unsur tembaga akan menimbulkan gejala-gejala sebagai berikut:
* Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan
kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna
menjadi coklat dan ahkirnya mati.
* Pada bagian buah, buah-buah
tanaman umumnya kecil-kecil berwarna coklat pada bagian dalamnya sering
didapatkan sejenis perekat ( gum ).Gejala-gejala seperti terdapat pada
tanaman penghasil buah-buahan ( yang kekurangan zat Cu ), seperti
tanaman jeruk, apel, peer dan lain-lain.
5. Kekurangan Unsur Seng/Zinkum ( Zn)
Tidak tersediannya unsur Zn bagi pertumbuhan tanaman meyebabkan tanaman
tersebut mengalami beberapa pen-yimpangan dalam per-tumbuhannya.
Penyimpangan ini menimbulkan gejala-gejala yang dapat kita lihat pada
bagian daun-daun yang tua:
*Bentuk lebih kecil dan sempit dari pada bentuk umumnya.
*Klorosis terjadi diantara tulang-tulang daun.
* Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak.
6. Kekurangan Unsur Molibdenum (Mo)
Molibdenum atau sering pula disebut Molibdin tersedianya dalam tanah
dalam bentuk MoS2 dan sangat dipengaruhi oleh pH, biasanya pada pH
rendah tersedianya bagi tanaman akan kurang. Defisiensi unsur ini
menyebab-kan beberapa gejala pada tanaman, antara lain per-tumbuhannya
tidak normal, terutama pada sayur-sayuran. Secara umum daun-daunnya
mengalami perubahan warna, kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih
dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk ( die back ) bisa pula
terjadi pada tanaman yang mengalami kekurangan unsur hara ini.
7. Kekurangan Unsur Si, Cl Dan Na
Unsur Si atau Silisium hanya diperlukan oleh tanaman Serelia misalnya
padi-padian, akan tetapi kekurangan unsur ini belum diketahui dengan
jelas akibatnya bagi tanaman.
Defisiensi unsur Cl atau Klorida dapat
menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang abnormal ( terutama
pada tanaman sayur-sayuran), daun tampak kurang sehat dan berwarna
tembaga. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas
menunjukkan gejala seperti itu.
Defisiensi unsur Na atau Natrium
bagi pertumbuhan tanaman yang baru diketahui pengaruhnya yaitu
meng-akibatkan resistensi tanaman akan merosot terutama pada musim
kering. Tanpa Na tanaman dalam pertumbuhan-nya tidak dapat meningkatkan
kandungan air ( banyak air yang dapat dipegang per unit berat kering )
pada jaringan daun. Gejala-gejal lainnya belum diketahui secara jelas.
8. Unsur Fungsional / Beneficial Element
Unsur fungsional adalah unsur -unsur yang belum memenuhi kriteria unsur
essensial seperti yang dikemukakan oleh ARNON & STOKT sehingga
unsur-unsur ini tidak dapat digolongkan dalam unsur essensial, namun
untuk penting untuk tanaman-tanaman tertentu. Dengan adanya unsur
fungsional ini dapat lebih memperbaiki pertumbuhan dan kualitas hasil
atau dengan kata lain, tanpa unsur fungsional ini tanaman tetap dapat
men-yelesaikan siklus hidupnya dengan sempurna dan normal tetapi dengan
adanya unsur ini maka pertumbuhan dan kualitas akan lebih baik pada
hasil tanaman tertentu, misalnya mentimun dapat mengantikan sebagaimana
peranan K pada tanaman kelapa. Contoh lain dengan pemberian Na pada
tanaman bit gula ( Beta vulgaris ) akan memperbesar umbi dua sampai tiga
kali. Dari hasil -hasil percobaan, ternyata pada tanaman kenaf dan
Rosela ( tanaman serat ) didapatkan bahwa kalau tanaman diberikan NaCl
100 ppm maka pertumbuhan lebih baik dan berat kering meningkat jika
dibandingkan dengan tanpa pemberian NaCl.
Gejala Kekurangan Unsur Hara bagi Tanaman
By ibra76
Kekurangan
salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan
tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau
penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda.
Gejala kekurangan ini cepat atau lambat akan terlihat pada tanaman,
tergantung pada jenis dan sifat tanaman. Ada tanaman yang cepat sekali
memperlihatkan tanda-tanda kekurangan atau sebaliknya ada yang lambat.
Pada umumnya pertama-tama akan terlihat pada bagian tanaman yang
melakukan kegiatan fisiologis terbesar yaitu pada bagian yang ada di
atas tanah terutama pada daun-daunnya.
Bila tidak ada faktor lain yang mempengaruhi, maka tanda-tanda kekurangan unsur hara terlihat sebagai berikut:
1. Kekurangan unsur hara Nitrogen (N)
a. Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna
ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah
menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat
kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun
selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan.
b. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
c. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya
d. Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan
menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran
kecil-kecil
e. Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah terus ke bagian atas
2. Kekurangan unsur hara Fosfor (P)
a. Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun
b. Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan,
mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah,
selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah
ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning.
c. Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-kerdil, nampak jelek dan lekas matang
3. Kekurangan unsur hara Kalium (K)
Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya,
karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda.
a.
Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang
akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua,
tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak
menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun
pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering
pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan
kemudian mati
b. Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil
c. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan
d. Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur
e. Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah
Khusus untuk tanaman padi, gejala kekurangan unsur Kalium dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Daun
Daun tanaman padi yang kekurangan Kalium akan berwarna hijau gelap
dengan banyaknya bintik-bintik yang warnanya yang menyerupai karat.
Bintik-bintik itu pertama-tama muncul pada bagian atas daun yang sudah
tua, ujung daun dan tepi daun menjadi seperti terbakar (necrotic),
berwarna coklat kemerahan atau coklat kuning. Daun-daun tua, khususnya
di tengah hari akan terkulai dan daun-daun muda menggulung ke arah atas
dan memperlihatkan gejala-gejala kekurangan air
b. Batang
Batang
tanaman padi yang kekurangan Kalium akan tumbuh pendek dan kurus. Dan
kebanyakan varietas-varietas padi yang kekurangan Kalium lebih mudah
rebah
c. Akar
Pertumbuhan akar biasanya sangat terbatas, ujung
akar akan tumbuh kurus dan pendek, dan akar selalu cenderung berwarna
gelam dan hitam. Akar-akar cabang dan akar rambat sangat kurus dan
selalu memperlihatkan gejala pembusukan akar.
d. Bulir dan Malai
Pertumbuhannya akan pendek dan umumnya mempunyai persentase kehampaan
buah yang tinggi. Sedang jumlah bulir yang berisi untuk setiap helainya
akan rendah, bulir-bulir padi akan berukuran kecil dan tidak teratur
bentuknya, mutu dan berat 1.000 bulir akan berkurang, persentase
bulir-bulir yang tidak berkembang dan tidak dewasa bertambah.
4. Kekurangan unsur hara Kalsium (Ca)
a. Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada
ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini
menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada
beberapa tempat mati
b. Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati
c. Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah sering salah bentuk
d. Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita
5. Kekurangan unsur hara Magnesium (Mg)
a. Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan tampak
di antara tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri
tetap berwarna hijau. Bagian di antara tulang-tulang daun itu secara
teratur berubah menjadi kuning dengan bercak-bercak merah kecoklatan
b. Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak
mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi
coklat tua/kehitaman dan mengkerut
c. Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau toh ia tetap tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali.
6. Kekurangan unsur hara Belerang (S)
a. Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning),
perubahan warna umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap
keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi
berlangsung pada bagian daun selengkapnya
b. Perubahan warna daun
dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun
kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada daun
tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan”Tea
Yellow” atau”Yellow Disease”
c. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil
d. Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendah
e. Jumlah anakan terbatas.
7. Kekurangan unsur hara Besi (Fe)
Defisiensi (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi.
Terjadinya gejala-gejala pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian
dinyatakan sebagai kekurangan tersedianya zat besi adalah karena tidak
seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang
berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan
masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur.
a.
Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara
setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan,
sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya
tidak mati
b. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang
tadinya berwarna hijau berubah menjadi kuning dan ada pula yang menjadi
putih
c. Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan
d. Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya mati mulai dari pucuk.
8. Kekurangan unsur hara Mangan (Mn)
Gejala kekurangan Mangan (Mn) hampir sama dengan gejala kekurangan Besi (Fe) pada tanaman, yaitu:
a. Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara
setempat-setempat terjadi klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning
yang selanjutnya menjadi putih
b. Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi dari tulang
c. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga
praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering, ada kalanya yang terus
mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi
d. Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran
tomat, seledri, kentang dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk,
tembakau dan kedelai
e. Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah
f. Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).
9. Kekurangan unsur hara Tembaga/Cuprum(Cu)
Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah
organik yang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:
a. Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan
kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna pula
menjadi coklat dan mati pula
b. Ujung daun secara tidak merata
sering ditemukan layu, malah kadang-kadang klorosis, sekalipun
jaringan-jaringannya tidak ada yang mati
c. Pada tanaman jeruk
kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun berwarna hijau gelap
dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah kecil dan
berwarna coklat
d. Pada bagian buah, buah-buahan tanaman pada
umumnya kecil-kecil warna coklat dan bagian dalamnya didapatkan sejenis
perekat (gum).
10. Kekurangan unsur hara Seng/Zincum (Zn)
a. Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:
* Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya
* Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun
* Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak
b. Pada padi sawah gejala terlihat 2 – 4 minggu setelah tanam, yaitu
adanya pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah
menyebabkan daun tidak mau terbuka
c. Pada tanaman jagung gejala
terlihat 1 – 2 minggu setelah bibit muncul di permukaan tanah, daun-daun
muda menunjukkan garis-garis kuning dan terus menguning sampai ke dasar
daun, sedang tepi daun tetap hijau
d. Pada kacang tanah gejala
terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan, mula-mula jaringan di antara
urat-urat dan nampak menguning dan akhirnya hanya pada urat-urat daun
saja akan tetap hijau. Tanaman kerdil dan polong sedikit.
11. Kekurangan unsur hara Molibden (Mo)
a. Secara umum daun-daun mengalami perubahan, kadang-kadang mengalami
pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk (die
back) biasa pula terjadi pada tanaman yang kekurangan unsur hara Mo
b. Pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada tanaman sayuran. Daun keriput dan mengering.
12. Kekurangan unsur hara Borium (Bo)
Walaupun unsur hara Bo hanya sedikit saja yang diperlukan tanaman bagi
pertumbuhannya, tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman
gejalanya cukup serius.
a. Daun-daun yang masih muda terjadi
klorosis, secara setempat-setempat pada permukaan daun bawah yang
selanjutnya menjalar kebagian tepi-tepinya. Jaringan daun mati
b. Daun yang baru muncul tumbuh kerdil, kuncup-kuncup mati dan berwarna kehitaman atau coklat
c. Dapat menimbulkan penyakir fisiologis, khususnya pada tanaman
sayuran, tembakau dan apel. Malah pada jagung bisa menimbulkan tongkol
tanpa biji sama sekali
d. Pada umbi-umbian pertumbuhannya kerdil, terdapat bercak-bercak atau lubang berwarna hitam pada umbi
e. Pada tanaman bayam dan selada pucuk tanaman tumbuh tidak sempurna dan berwarna hitam
d. Tangkai daun seledri membentuk celah-celah dan garis-garis tak
teratur berwarna coklat. Anak-anak daun seledri berbercak-bercak coklat.
13. Kekurangan unsur hara Klorida (Cl)
a. Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal
terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan
berwarna tembaga
b. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar